Postingan

Menampilkan postingan dari Oktober, 2011

Para Amatir Belajar Surfing di Kuta Lombok

Gambar
Sebelum trip dimulai, saya udah   menekankan   ke travel mate tercinta, Sapi, kalo saya ingin belajar surfing di sepanjang pantai yang memang bisa buat surfing . Kuta Lombok merupakan pantai yang tepat untuk belajar surfing . Menurut saya pada awalnya.Tapi setelah kami berdua sampai di sana, sepertinya Kuta Lombok bukan tempat yang tepat untuk para amatir yang benar-benar baru ingin belajar surfing. Begini ceritanya… Untuk perjalanan ke Kuta Lombok, saya excited sekali, karena akan belajar surfing di sana. Awalnya Sapi gak mau ikutan, Karena mahal. Ya, memang lumayan mahal. Harga untuk belajar surfing di Kuta Lombok, dibandrol Rp 300.000,-, sudah termasuk sewa papan surfing , di ajari pelatih dan dipinjami kaos.   Sebelum kami menuju Kuta, Sapi tiba-tiba ingin pergi ke pantai di daerah Sekotong, yang berbeda arah dengan Kuta. Ini akibat termakan omongan tante Eti ketika kami sedang sarapan di rumahnya. “Hari ini kalian mau ke Kuta ya? Kenapa gak ke daerah Sekotong sekalian, ada pan

Bermotor ria ke pantai Sengigi

Gambar
Masih pada hari yang sama ketika kami berkunjung ke taman Narmada beserta pura-pura yang beken di Lombok..... Matahari masih bersinar terik dan saya sudah mulai bosan menunggu Sapi yang sedang asyik berkeliling pura. Beberapa menit kemudian Sapi nongol. Yipiee, akhirnya tuh bocah nongol juga. Saatnya lanjut ke pantai Sengigi. Kami tidak mengira perjalanan menuju Sengigi amat sangat memacu adrenalin. Apalagi kalau menggunakan motor.   Ah Sapi, elo emang berbakat untuk nyetir motor seharian. Meski elo bilang udah lama gak pernah naik motor, dan agak kagok naik motor matic, buktinya kan kita selamat melalui jalan naik turun serta kelokan tajam yang terdapat di daerah Senggigi tersebut. Kekeke:D.  Dalam perjalanan menuju Sengigi, saya melihat banyak turis yang lalu lalang di sekitar hotel-hotel dan warnet yang terdapat di sana. Lalu saya melihat cowo bule backpacker yang sedang berjalan bersama temannya. Dia membawa backpack berukuran sedang dipunggungnya, gitar, papan surfing berukuran

Berkunjung ke Taman Narmada, Pura Suranadi, dan Pura Lingsar (Lombok)

Gambar
Akhirnya setelah perjalanan 3 hari 2 malam naik bus Safari Dharma, kami tiba di Mataram.  Perjalanan dengan menggunakan bus, ternyata menyenangkan juga. Bertemu dengan maba pecinta alam, yang akan diinisiasi di gunung Rinjani, bapak supir dan kenek yang  kocak, satu keluarga kecil dengan bayi yang nge- rock abis, mbak party animal , sampe mas-mas bau jempol kaki yang duduk di belakang kami persis. Setidaknya yang menjadi korban bau kaki bukan saya, tapi travel mate saya, Sapi. Peace :D.  Sebelum penumpang bus Safari Dharma bubar, kami sempat berfoto ria, untuk kenangan bahwa kami pernah menjadi satu keluarga dalam bus malam tersebut. Para penumpang bus malam Safari Dharma :D Lalu kami menginap di rumah om Nanu, salah satu anggota keluarga ipar dari ibu saya. Hari pertama, kami berencana untuk berkunjung ke pura  dan pantai Sengigi.  Beruntungnya kami, ternyata tante Eti, istrinya om Nanu, punya motor matic nganggur. Dan sang tante gak berkeberatan untuk minjemin motornya itu.  Just