Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2012

Bali dan Surfing

Gambar
          Hari terakhir di Bali, saya habiskan dengan berkeliling Kuta, window shopping , dan surfing .  Berhubung mas Rony gak bisa ikutan karena harus kerja, jadi hanya kami berdua yang sibuk jalan-jalan. Setelah selesai dengan acara jalan-jalan, saya bersiap-siap untuk pergi surfing di daerah Seminyak, masih sederetan dengan pantai Kuta. Tepatnya di Double 66 nama wilayahnya. Entah kenapa orang-orang di sana menyebutnya begitu, jadi saya ikuti saja. Sedangkan Sapi masih sibuk dengan dirinya sendiri :p berkeliling Kuta sambil galau. Naik ojek dari losmen ke Seminyak lumayan mahal. Tapi gak papa lah, sekali-kali naik ojek di Bali. Meskipun pulang surfing harus jalan kaki, hehe. Saya janjian dengan mas Bony. Doi adalah pelatih surfing dari Quicksilver, yang berasal dari Medan. Doi udah tinggal lumayan lama di Bali, dan sepertinya kerasan. Terlebih lagi pacarnya mas Bony surfer ( surferwati saya menyebutnya) pula. Aduuuh, bikin jiper saya. Selama pemanasan mas Bony menjelaskan de

Bali dan Mas Rony Part 3

Gambar
          Matahari segera terbenam, saatnya kami pulang. Selesai kecipak-kecipuk di dalam ceruk-ceruk pinggir pantai, kami mencari tempat untuk membilas badan yang sudah lengket karena air laut.  Berkeliling dari satu tempat bilas ke tempat lain, yang ternyata sudah tutup semua. Tapi kami tidak berputus asa. Karena Sapi punya ide brilian! “Gimana kalo kita mandi sekalian isi bensin mobil di pom bensin terdekat di sekitar Uluwatu?” tanya Sapi tiba-tiba. “Ah ya, bener juga lo Pi, siapa tau bisa mandi gratis juga,hahaha,” sahut saya sambil cengegesan. “Tapi gw gak bawa tas plastik buat baju basah nih,,” keluh mas Rony. Serentak Sapi dan saya berkata : “Eh mas, apa hubungannya mandi di pom bensin sama butuh plastik???” Sebenarnya kedua hal itu sungguh berkaitan. Baju kami semuanya basah karena main air laut, jadi kami tentu saja butuh tas plastik untuk menyimpan baju-baju basah milik kami. Berhubung kami berdua sudah sewot dengan keluh kesah mas Roni, hihihi. Jadi kami jutekin deh. Maaf